Sunday, October 21, 2007

Rizki yang baik

Mau tau keutamaan dari silaturahmi, ya.. mumpung masih dalam suasana lebaran. Nih, lumayan ilmu dari bang kumis, dapet saat keliling bandung nyambangin silaturahmi ke kawan2 Material.

Diriwayatkan bahwa silaturahmi dapat mendatangkan rizki yang baik. Lalu, apa yang dimaksud dengan rizki yang baik..?

Rizki yang baik setidaknya ditandai dengan 6 perkara, yaitu.... :

1. Harta yang manfaat
2. Istri yang sholihah
3. Anak yang sholih dan sholihah
4. Rumah yang baik
5. pekerjaan yang baik
6. lingkungan yang baik

yah.. kurang lebih seperti itu, soalnya ini sambil nginget2 juga.... Nah, kawanku mana perkara yang kamu pilih......???

Thursday, October 18, 2007

Dua kali lebaran, sekali ied

Kecapean, setelah begadang semalam suntuk mengantar keluarga mudik, akhirnya sampailah kami di rumah nenek jam 3.45 pagi. Setelah sahur di jalan, dan hanya sempat meminum segelas teh di rumah, saya pun langsung tertidur tak sadarkan diri. Sampai-sampai terbangun dan terkaget-kaget.., "wadooh..., jam 9 pagi..., belum shalat subuh lagi...". Langsunglah bergegas, berbenah, mandi, dan shalat subuh. Bercanda sejenak dengan saudara dan ponakan, tapi ternyata panggilan dunia maya terlalu kuat. Ya.., maklumlah semaleman nyetir... Langsunglah mimpi dilanjutkan sampai kembali tersadar jam 1 siang. Cukup.., akhirnya dengan kondisi badan yang belum fit dari bandung, kuangkat badan untuk bangkit dari kemalasan, dan memanfaatkan sisa ramadhan tahun ini. Sampai akhirnya bunyi "nguung...." yang menandakan buka tiba... Tanpa basa basi, gelaran di atas karpet langsung tersikat olehku dan keluarga semua...

Kamis malam. Keluarga besar dari pihak ibu telah sepakat sejak awal untuk lebaran pada keesokan harinya. Bukannya kami sekeluarga adalah penganut Muhammadiyah yang taat, ataupun tidak mengindahkan keputusan pemerintah, tetapi kami memang mengambil cara pengambilan 1 syawal dengan metoda hisab. Setelah shalat maghrib berjamaah, maka takbir-tahmid dikumandangkan.. Ya.., yang terdengar hanya takbir-tahmid kami. Dari layar kaca, tersaksikan sidang isbat yang dipimpin menteri agama dan memutuskan 1 syawal jatuh pada tanggal 13 Oktober. Di Pekalongan, sebagaimana kota2 lainnya, ada yang berlebaran tanggal 12 ataupun 13. Sedangkan di kauman memang lebih banyak yang mengambil pada tanggal 13 sehingga sepi dari takbir-tahmid. Oleh karena itu, hanya kamilah yang sibuk sendiri bertakbir, dan membagikan zakat fitrah kepada mustahiq di sekitaran kami.

Untuk ke beberapa kalinya saya merasakan dua kali lebaran. Tentunya dengan sekali shalat ied pada tanggal satu syawal, tetapi dengan suasana lebaran pasca ied yang ganda. Ketika ditanya "kapan lebarannya..?", tentu akan di jawab "lebarannya di tanggal satu syawal" ya.. karena sesungguhnya lebaran hanya sekali dalam setahun dan jatuh pada 1 syawal. Hari jumat, kami sekeluarga berangkat ke lapangan simpang lima untuk shalat id. Sempat terjebak kemacetan di pasar, sampailah juga di tujuan. Lapangan dipenuhi dengan jamaah yang mengikuti id dengan seksama sampai khutbah akhir. Khutbah ini mengambil tema pemberantasan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan, karena "Al-Islamu A'aaliin, wa lam yu'la A'laih" (Islam itu tinggi, dan tidak ada yang melebihinya). Hari pertama, memang tidak terlalu ramai, belum bersilaturahmi karena menuggu lebaran kedua. Lebaran kedua, gantian keluarga dari pihak bapak. Bedanya, kita datang ketika keluarga pulang sholat ied. Datang dan akhirnya makan bareng, bersilaturahmi dan bermaafan layaknya lebaran. Lebaran dua kali, semua senang. Pihak keluarga besar dari ibu dan bapak sama2 senang dihadiri oleh kami saat makan bareng. Berkah kali ya... lebaran ganda di satu kampung.

********

Mengamati perbedaan dalam mengambil hari 1 syawal di beberapa belahan dunia dan oleh Organisasi Massa Islam, tentunya akan menjadi pertanyaan besar. Mengapa harus terjadi perbedaan yang memperlihatkan "kekurangkompak-an" umat?. Ketakutan besar, bahwa orang awam akan menganggap ini sebagai perpercahan (naudzubillah), meskipun kelebihan akan didapat, saat perbedaan ini dijadikan rahmat dan toleransi diantara umat. Nah pertanyaanya apakah bungkusan manis toleransi dan rahmat dijadikan tameng akan perbedaan yang terdapat di tubuh kita.

Ketika kita berbicara perbedaan dalam masalah fikih, atau pun sesuatu yang furu' (cabang) ya boleh lah.. selama hal tersebut tidak menjadi sumber perpecahan. Karena, (setau saya) terdapat dua kriteria dalam hukum, yaitu pasti dan tidak pasti. Ketika ada permasalahan yang tidak pasti, seperti hukum bersuci dari junub sedangkan tidak terdapat air, maka pintu ijtihad sangat terbuka lebar. Tentunya dari sini, kemudian terdapat perbedaan pengambilan hukum yang bersumber dari Al-quran dan hadits, yang paling gampang ditandai dengan adanya 5 madzhab fikih besar yang dipakai oleh umat muslim di dunia.

Sekarang, bila kita merefleksikan kembali akan arti penting hari idul fitri, atau paling gampang kalender hijriyah kita.., gimana dong..?, ini kan punya umat islam secara keseluruhan. Artinya diperlukan kesamaan dan kesatuan, bukan masalah perbedaan adalah rahmat, akan tetapi seharusnya toleransi diwujudkan dengan penyamaan dan penyatuan kriteria dalam ijtihad umat menentukan kalender hijriyah. Bukankah, metode hisab dan hilal juga merupakan bentuk ijtihad umat dalam menentukan penanggalan hijriyah. Maka, akan lebih baik jika ijtihad tersebut dapat menjadikan perekat akan hubungan umat islam.

Sesungguhnya saat ini umat islam dalam keadaan limbung, terutama dalam mengartikan ukhuwah terlebih kesatuan umat. Jika ditanya akan visi umat islam kedepan untuk membangun peradaban, tetapi kesatuan dalam mengambil sikap termudah (kalender hijriyah) saja sulit.. wah.., gak tega membayangkannya. Sungguh, suatu cita2 besar, yang insyaAllah sedang dalam proses perwujudan melalui gerakan2 islam, untuk membangun suatu peradaban Islam yang terpayungi kuat. Oleh karena itu, benar2 diharapkan dan harus diusahakan agar punggawa2 utama organisasi massa islam atau gerakan dakwah dapat mendahulukan kepentingan umat islam secara menyeluruh, saling menghargai, betoleransi, dan membangkitkan kembali umat islam.

Dan, saya sebagai orang awam, pinginnya ikut serta dalam proses itu, minimal dalam menyerukan pentingnya ukhuwah dan tidak terjebak akan perbedaan2 yang ditakutkan akan memecahkan barisan Islam. Maka, persiapkan diri kita dengan ilmu, berbuat dan memosisikan sebagai solusi bukan masalah diantara perbedaan yang terjadi di tubuh umat.





Wednesday, October 10, 2007

buka bareng

sabtu-minggu-senin kemarin, jadi hari2 gw yang melelahkan, menyenangkan, penuh istighfar, dan ngebuat kantong ini makin kosong aja.... Ya, selama 3 hari itu berturut-turut buka puasa diluar, yang tentunya gak dikit nyita uang gw.... hah...

hari sabtu ini, ada temenku citra dari unibraw malang. ya.., dia temen gw waktu bareng berangkat ke filipina. Dia juga yang sempet ngajarin anak2 tari saman, meskipun saat tampil jadi ngaco banget.. hahaha... Yang kita lakuin bertiga, juga dengan wandy temen dari unpad cuma window shopping, dilanjutkan dengan persiapan buka di Paskal. Yang gw baru sadari sebagai orang bandung adalah.... gw gak tau dimana dan apa yang namanya paskal... ternyata belum pas juga disebut orang bandung yang gaul... hehehe. Dan hari itupun dah cukup membuat kantongku terkuras.... phiuhw...

hari kemudian dilanjutkan menjadi minggu. Ya, sore harinya anak2 smuthers (SMU Muthahhari) angkatan 9 janjian untuk buka bareng di Cawit... Yah..., makin ludes aja nih kantong.. tapi gak papa demi sebuah persahabatan manis. Dasar yang namanya anak indonesia, kita gak pernah bisa tepat waktu. Padahal dah rencana, acara jam 4 tapi gw telatin dateng jam setengah 5, biar gak terlalu lama nunggunya... tapi apa yang terjadi, ternyata gw menjadi orang pertama di cawit.....!!!

perlahan tapi pasti, anak2 smuthters9 dateng juga. Mungkin dah 3 tahun gw gak ketemu secara komunal kayak gini. Soalnya dah beberapa kali gw melewatkan reunian tiap taunya. Banyak yang tetep aja perawakannya, tetep ngocolnya, tetep gak benernya... meskipun ada yang rubah2 dikitlah. Obrolannya tetep sama.., tentang kenangan kita tumbuh kembang bersama di SMA. Yah, masa2 SMA yang katanya paling indah, nakal, lucu, menyenangkan dll. Ketawa aja yang ada, ketika kita ngomongin kekacauan dan keributan yang kita bikin. mengenang masa2 sebagai pelajar yang selalu kacau dengan guru2nya.. juga ngomongin kejadian2 lucu temen2 kita yang lain, jg kabar2 dari temen2 yang gak dateng.. ada yang dah punya anak, kerja, S2, punya usaha, nganggur, dan masih berkutat di kemahasiswaan spt gw... (msh dikampus maksudnya...). Dan acara ini tentu juga makin mengosongkan dompet gw....

Dan terakhir kita tutup dengan hari senin... citra dan wandy ngajakin buka bareng lagi plus main ice skating bersama... wadooh... gila aja nih.. masa harus merogoh lebih dalam kantongku ini. Akhirnya, dengan niat yang tulus kuterima juga ajakan itu... soalnya ada si jai unpad dateng juga. Janjian dibuat jam 5 di IP. ditunggu, akhirnya dateng jg anak2, sperti biasa kita ngobrol banyak tentang kejadian2 di filipin, dan ditutup dengan makan lagi.... phiuw... tapi yang enak adalah citra bawa bika ambon sbg oleh2 dan rasa terima kasihnya..... thanks ya..

ya.. semoga dengan tiga hari ini tidak mengurangi keutamaan ramadhan... Ya Allah ampuni dan lindungi selalu perilaku kami.. niatkan dalam hati kami rasa utk memperkuat persahabatan dan silaturahmi.. amin...

Saturday, October 06, 2007

Pengaruh Jilid Pertama

Sejauh-jauhnya kita bertanya tentang hakikat ilmu teknik material, maka akan terhenti pada arti dari "materi" itu sendiri. Materi, kita ketahui terbentuk dari substansi fisik berupa atom beserta cakupannya, (elektron, proton, neutron dll). Dari atom-lah, fenomena apapun yang terjadi dalam material, entah itu logam, keramik, ataupun polimer dimulai. Maka sebenarnya, kita tidak lain, hanya mempelajari bagaimana karakteristik dan perilaku atom itu sendiri. Dari sini pun, kemudian perilaku atom dapat menjelma menjadi fenomena difusi, dislokasi, deformasi, transformasi fasa, degradasi, korosi (dan lebih banyak lagi) pada material. Dari situpun lalu termanfaatkanlah lebih lanjut dengan rekayasa teknik sehingga didapatkan aplikasi yang lebih nyata dari suatu materi. Entah itu dipakai dalam struktur, device elektronik, refraktori, elemen mesin, dan masiih... buanyak... lagi.... (ini dapet ide dari diskusi dari satu-satunya suhu filosof yang dipunyai oleh material.. siapa lagi kalo bukan mas rey..!! halah...)

Sekarang, apa yang mendasari perilaku atom tersebut?. Maka, jawaban akan mengarah pada termodinamika material, (gw ingetin ya..., makanya kuliah pak uca tu penting..!!). Hal ini didasarkan pada driving force, activation energy, dan barrier energy. Nah, sekarang yang harus dilakukan untuk merekayasa material, adalah dengan "memainkan pengaruh" dari parameter2 proses yang ada, (nah ini baru bagiannya pak arif, aya di pelajaran modelling).

****

Dari sini kita lanjutkan pada kata "pengaruh".
"Ujung-ujungnya kita hanya mempengaruhi material agar berperilaku seperti yang kita inginkan. Itulah, inti dari Tugas Akhir dari para sarjana kita, gak lain", (Mr Arif seyz..!).
Dan, dari sinilah filosofi mendasar dari arti pengaruh dimulai...!!!.


****

Siang itu, anak2 material didatangi oleh Dr. Choi, yang katanya lagi nyari mahasiswa indonesia untuk ikut program SMA. Yah..., masa udah tinggi2 dikuliahin di ITB, eh balik lagi ke SMA.. Eit, SMA yang ini lain, ini adalah Singapore-MIT Alliance. SMA merupakan program S2 ataupun double degree S3 yang dibiayai oleh pemerintah Singapura. Program ini diselenggarakan oleh NUS dan NTU berkerjasama dengan MIT.

Menarik programnya....!!. Tapi gw mikir lain.., yang lebih menarik adalah tujuan dari diselenggarakannya program ini. Katanya sih, pemerintah singapura menginginkan adanya sarjana2 yang nantinya dapat meng-"influence" regional ASEAN + cina + india, untuk maju bersama. Katanya, mereka punya penerawangan bahwa kemajuan industri dan teknologi akan didapatkan oleh regional ini untuk waktu yang tidak lama lagi, (yah...intina mah potensial utk maju).


****

Juga beberapa siang yang lalu, setelah nunggu lama Pak Meto untuk bimbingan, tertambat juga diriku untuk berbincang sejenak dengan dosen yang saat itu lagi nyantai. Namanya Pak Adit, ya.. anak material mana yang gak kenal..!. Basa-basi pertama adalah memastikan kehadiran buka bareng asisten, (yah... tapi ternyata gak bisa, OK gak papa..). Perbincangan kedua dilanjutkan dengan pertanyaan2 yang membuat diriku bosan sekaligus senang, ya.. lumayan ada dosen yang perhatian... Pertanyaan standar untuk anak 2003, kurang lebih sperti ini:
+ Mi, lulus oktober ini...?
- Wah, spertinya sulit pak, belum berhasil nih TA nya...
+ Adooh mi.., jangan lama2 atuh..., eh tapi bener juga memang TA tu jangan nanggung2 harus diperiksa baik2, ya kalo ama Pak Slameto biasanya lama lo mi, bikin apa sih kamu..?
- gak papa deh lama, asal bagus hasilnya.... (tersenyum kecut)..., saya bikin aluminum foam
+ Wah, hebat tuh bikin aluminum foam, susah lo bikin itu... (tiba-tiba aja... diriku senyum2 sendiri hahaha...)
- blablabla....
+ blablabla... dst.....

Sampai akhirnya perbincangan dilanjutkan pada karakter sarjana yang perlu dipunyai oleh kita semua. Tau apa karakternya...?? ya jawabannya sama dengan program SMA diatas.. Kita butuh orang yang punya pengaruh dan bisa mempengaruhi orang.... dan attitude seperti itu gak gampang dipunyai, makanya harus dilatih.

Apa jadinya bila kita tdk bisa mempengaruhi lingkungan... maka jawabannya seperti seorang "materialist" yang tidak bisa memberikan pengaruh pada material, (ataw gak bisa merekayasa material lah.. gampangna..!).

Yah..., intinya mah.... dunia ini butuh orang yang bisa meng"influence" untuk maju...!!
Lieur2 kieu mah.... nanti dilanjutin pada penjelasan pengaruh jilid 2, ditunggu aja OK...

bersambung.....

Saturday, September 29, 2007

Serahkan saja kepada militer

+ Myanmar katanya lagi bergejolak ya...
- mmm..., gak tau ya....
+ iya kok...!!, aku denger junta militer yang berkuasa sejak taon '62 digoyang ama rakyat bersama biksu, banyak yang tewas, termasuk jurnalis jepang
- Lha, kamu dah tau kok nanya.... lagi pusing ya mas...

Saturday, August 25, 2007

Kalah Lagi...!!!!

Futsal harusnya dah jadi makanan sehari2 mahasiswa Indonesia. Tapi gak habis pikir, kenapa kok bisa kalah ya.. , dua kali pula. Hah.., gendeng-gendeng....

Hari selasa lalu anak2 bulacan pertama kalinya ditantang timnas BSU. Ckckck.., kita didatengi coach futsal untuk main bareng!, ya ceritanya latihan bareng gitu. "Oke.., siapa takut!!, lagian dah pegel niih, gak pernah gerakin kaki..". Tertantanglah kita semua. Yak.., selasa sore jam lima kita datengin gym valencia hall. Bersembilan, petantang-petenteng, "ayo sopo se' wani!!!".

Kaki bersendal, tentu tak bersepatu. Wah, payah nih gak punya sepatu futsal, lantainya licin pula. Tapi tak papa, untungnya ada temen gw yang minjemin sepatunya, biar kebesaran deh asal tetep maen. Oke.., ini gak maen2. Kita ditonton ama anak2 BSU yang lagi menunggu permainan para legiun asing. Tak lupa, diluar tu ada UKM tari yang sedang latian. Mungkin aja tarian penyemangat tim indonesia. eit, tapi setelah ditilik, parah juga tuh tarian. Banyak ba*ci-nya lagi... "wahwah..., kenapa sulit sekali menemukan lelaki sungguhan di tempat ini... astaghfirullah".

Oke.., pertandingan dimulai. Srekkk..., teralis pintu ditutup dari dalam. Macem penjara aja nih.., yang masih hidup aja nih yang bisa keluar!!. Oke.., Gak Takut!!. Lawan terlihat kuat dan tangguh. Tak papa, siap kok kami melayani. Priit..., peluit tanda pertandingan dimulai dengan tendangan kick off pertama utk indonesia. "Goal..." langsung tercipta angka pertama untuk indonesia. Ya.., semangat kami naik, langkah bagus utk tim. Kick off kedua diambil tim BSU. Pritt..., nah lo, ternyata gol!!!. Parah, satu sama!.

Bak.. buk.. bak.. buk.., permainan dilanjutkan. Secara teknik, harus diakui anak2 indonesia lebih unggul. Mulai dari gocekan sampai ngejegal lawan. Tapi boss, nyerah deh... cape banget. Stamina kita kalah jauh. Alasannya sih tempatnya panas banget. Gak kuat lah..., kehabisan udara kita lah disini. Apalagi, kita yang main cuma berdelapan, rotasinya gak seimbang!!. Ketimpangan kita juga disebabkan tidak adanya suporter..!. Wah.., mereka enak ditonton temennya.. didepan bendera filipina lagi. Coba aja merah putih berkibar didepan kami. Kayaknya hati ini terbakar dibuatnya.

Ya..., semua itu alasan...!!! Akhirnya melalui perjuangan yang berat dan melelahkan, juga permainan naik turun dari kami. Akhrinya kami dibantai telak 6-13.. Hiks..hiks..

****

Ini mungkin jumatan terakhir kita disini. Karena seminggu lagi gw balik...!!! hore.. selamat utk kalian yang merindukanku.. Balik dari jumatan, langsung makan, laper... Oke, perut telah terisi saatnya jalan-jalan cuci mata. Waw, ternyata pawai intramurals dimulai. Intramurals itu pekan olahraga mahasiswanya BSU. Rame banget!!. Semua kontingen dari jurusan plus dosennya baris dengan rapi, ketawa-ketiwi, nunggu giliran jalan. Tapi, yang paling gak penting apa coba?!!. Ada yang tau?. Ternyata tiap jurusan punya maskot masing2. Maskotnya adalah Miss BSU... waw..(gak penting... banget... sih... kampus... ini!!!!).

Oke.., sore ini kita mendapat kehormatan besar. Membuka intramurals dengan pertandingan persabatan. Sekali lagi pertandingan futsal, dan sekali lagi kita diberi kesempatan untuk membalaskan kekalahan selasa kemaren. Hal yang mencengangkan juga terjadi. Berita kedatangan 4 orang PR 3 yang datang untuk menonton pertandingan kita.. Ya.., kita harus menang!!! ini kandang lawan (harusnya kita ya...)!!!

Kami langkahkan lagi kaki ini, kembali menuju gym valencia Hall. Satu kata, untuk futsal kita harus menang. Hall dipenuhi oleh mahasiswa BSU!!. Penuh banget, sesak lah pokoknya. Gila.., kita ditonton segini banyak orang. Wah bangga juga nih.. gak percuma kita jauh2 kesini, jadi bintang lapangan bung..!!

Gubrak..!!! wadoh..., ternyata salah besar. Wakakak..., justru sesaat kita masuk, penonton malah pada keluar. Ternyata acara didalem dah beres. Acara yang menurutku gak ada penting-pentingya.., pemilihan miss BSU. Wah parah banget lah.....!!!! Akhirnya pertandingan kita ditonton sama sekitar lusinan penonton doang.....

Peluit panjang dibunyikan, tendangan awal ditembak, permainan pun dimulai. Dengan formasi yang lebih matang, juga strategi yang mumpuni kita lawan anak2 itu. Ya..., awal2 pertandingan sulit untuk membuat gol, sama2 kuat. Formasi yang digunakan 1-2-1. Dengan diriku sebagai defender jangkarnya..!!. Wah berat lah maennya.., kakinya panjang2, shootnya menggelegar. Berjibaku kita dibuatnya. Sampai akhirnya dalam paruh waktu babak pertama, kita ketinggalan 4-0...!!

Bak..Buk..bakk... indonesia terus melawan. Rotasi pemain mulai digulirkan. Dengan semangat membara 45 kita bangkit melawan. Ya..., akhirnya babak pertama kita tutup dengan angka 3-5. Lumayan lah kita bisa ngimbangin..

Otak pun diperas untuk menganalisis permainan. Strategi baru diterapkan. 'Oke, kita harus bangkit'. Di bangku pemain pun ternyata direbut oleh orang lain...!!!!. Wah, siapa nih berani-beraninya duduk di bangku pemain.. Nah lo, setelah ditilik ternyata 4 orang PR3 dari Indonesia udah datang. Yaudah deh..., sungkeman dulu ama sesepuh.

Oke.., kita lanjutkan lagi pada pertandingan futsal. Gak tau kenapa, mereka kok malah maen kesetanan. Sedangkan kita, meskipun dah semangat tetep cape. Ya..., akhirnya skor semakin menjauh. Di pertengahan babak kedua kita semakin ditinggal sampai 9-3. Untungnya, kita gak pernah patah semangat. Dengan kerjasama yang rapi, striker satu digantung didepan. sedikit demi sedikit kita menambah gol. Dua gol kita sarangkan dengan kerjasama yang apik. Dengan tendangan geledek akhirnya ruli (ITB) menambah angka indonesia menjadi 5-11. Wah..., cape banget dah...!! Mungkin hanya ini kemampuan kita untuk meladeni tim tuan rumah. Sampai pada akhirnya luqman (unesa), melalui assist manis helmi (ITB) mampu memperdaya kiper BSU melalui tandukan terarah disudut jauh gawang.

Peluit panjang menutup 2 x 20 menit pertandingan. Mau tak mau, tim Indonesia harus menelan kekalahan pahit untuk kedua kalinya. Apa dikata, mereka terlalu tangguh untuk kami..!! Maafkan kami Merah Putih..!!

Cape pisan... paregel...!!!

Sunday, August 19, 2007

MALU (AKU) JADI ORANG INDONESIA



MALU (AKU) JADI ORANG INDONESIA
Taufiq Ismail


I
Ketika di Pekalongan, SMA kelas tiga Ke Wisconsin aku dapat beasiswa Sembilan belas lima enam itulah tahunnya Aku gembira jadi anak revolusi Indonesia
Negeriku baru enam tahun terhormat diakui dunia
Terasa hebat merebut merdeka dari Belanda
Sahabatku sekelas, Thomas Stone namanya, Whitefish Bay kampung asalnya
Kagum dia pada revolusi Indonesia
Dia mengarang tentang pertempuran Surabaya
Jelas Bung Tomo sebagai tokoh utama
Dan kecil-kecilan aku nara-sumbernya Dadaku busung jadi anak Indonesia

Tom Stone akhirnya masuk West Point Academy
Dan mendapat Ph.D. dari Rice University
Dia sudah pensiun perwira tinggi dari U.S. Army
Dulu dadaku tegap bila aku berdiri
Mengapa sering benar aku merunduk kini

II
Langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak
Hukum tak tegak, doyong berderak-derak
Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, ebuh Tun Razak,
Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza
Berjalan aku di Dam, Champs Élysées dan Mesopotamia
Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata
Dan kubenamkan topi baret di kepala
Malu aku jadi orang Indonesia.

III
Di negeriku, selingkuh birokrasi peringkatnya di dunia nomor satu,

Di negeriku, sekongkol bisnis dan birokrasi berterang-terang curang susah dicari tandingan,

Di negeriku anak lelaki anak perempuan, kemenakan, sepupu dan cucu dimanja kuasa ayah, paman dan kakek secara hancur-hancuran seujung kuku tak perlu malu,

Di negeriku komisi pembelian alat-alat berat, alat-alat ringan, senjata, pesawat tempur, kapal selam, kedele, terigu dan peuyeum dipotong birokrasi lebih separuh masuk kantung jas safari,

Di kedutaan besar anak presiden, anak menteri, anak jenderal, anak sekjen dan anak dirjen dilayani seperti presiden, menteri, jenderal, sekjen dan dirjen sejati, agar orangtua mereka bersenang hati,

Di negeriku penghitungan suara pemilihan umum sangat-sangat-sangat-sangat-sangat jelas penipuan besar-besaran tanpa seujung rambut pun bersalah perasaan,

Di negeriku khotbah, surat kabar, majalah, buku dan sandiwara yang opininya bersilang tak habis dan tak utus dilarang-larang,

Di negeriku dibakar pasar pedagang jelata supaya berdiri pusat belanja modal raksasa,

Di negeriku Udin dan Marsinah jadi syahid dan syahidah, ciumlah harum aroma mereka punya jenazah, sekarang saja sementara mereka kalah, kelak perencana dan pembunuh itu di dasar neraka oleh satpam akhirat akan diinjak dan dilunyah lumat-lumat,

Di negeriku keputusan pengadilan secara agak rahasia dan tidak rahasia dapat ditawar dalam bentuk jual-beli, kabarnya dengan sepotong SK suatu hari akan masuk Bursa Efek Jakarta secara resmi,

Di negeriku rasa aman tak ada karena dua puluh pungutan, lima belas ini-itu tekanan dan sepuluh macam ancaman,

Di negeriku telepon banyak disadap, mata-mata kelebihan kerja, fotokopi gosip dan fitnah bertebar disebar-sebar,

Di negeriku sepakbola sudah naik tingkat jadi pertunjukan teror penonton antarkota cuma karena sebagian sangat kecil bangsa kita tak pernah bersedia menerima skor pertandingan yang disetujui bersama,

Di negeriku rupanya sudah diputuskan kita tak terlibat Piala Dunia demi keamanan antarbangsa, lagi pula Piala Dunia itu cuma urusan negara-negara kecil karena Cina, India, Rusia dan kita tak turut serta, sehingga cukuplah Indonesia jadi penonton lewat satelit saja,

Di negeriku ada pembunuhan, penculikan dan penyiksaan rakyat terang-terangan di Aceh, Tanjung Priuk, Lampung, Haur Koneng, Nipah, Santa Cruz dan Irian, ada pula pembantahan terang-terangan yang merupakan dusta terang-terangan di bawah cahaya surya terang-terangan, dan matahari tidak pernah dipanggil ke pengadilan sebagai saksi terang-terangan,

Di negeriku budi pekerti mulia di dalam kitab masih ada, tapi dalam kehidupan sehari-hari bagai jarum hilang menyelam di tumpukan jerami selepas menuai padi.

IV
Langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak
Hukum tak tegak, doyong berderak-derak Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, Lebuh Tun Razak,
Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza
Berjalan aku di Dam, Champs Élysées dan Mesopotamia
Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata Dan kubenamkan topi baret di kepala Malu aku jadi orang Indonesia.

1998